Inilah Tanda Haji Mabrur Sesorang Menurut Rasulullah

Inilah Tanda Haji Mabrur Sesorang
Tanda Haji Mabrur - Haji merupakan rukun Islam yang ke lima. Haji adalah pergi beribadah ke Mekkah dengan tata cara dan aturan tertentu dan dilaksanakan minimal sekali seumur hidup, selain itu bagi yang mampu untuk melaksanakan dari segi biaya dan kondisi fisik (kesehatan).

Istilah haji mabrur mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Setiap yang pergi haji pasti mengarapkan Haji Mabrur. Dari segi bahasa Haji mabrur yaitu haji yang baik atau haji yang diterima oleh Allah SWT. Menurut istilah syar’i, haji mabrur ialah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Artinya haji yang dilaksanakan sesuai dengan syarat, rukun dan wajib. Selain itu juga menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah SWT.

Dalam keterangan sebuah hadits yang riwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW menjelaskan perihal balasan atau pahala bagi orang yang dalam pelaksanaan haji mendapatkan predikat haji mabrur, berikut keterangannya:

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya:
Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga. (HR Bukhari).
Predikat haji mabrur bukan diberikan dari pemerintah arab saudi atau lembaga sertifikasi lainnya. Haji mabrur merupakan predikat dari Allah SWT dan merupakan hak prerogatif Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya.

Itu artinya kita tidak dapat mengetahui secara pasti apakah orang yang telah pergi haji mendapatkan predikat Haji Mabrur atau tidak. Rasulullah SAW dalam keterangan sebuah hadist memberikan informasi terkait ciri-ciri orang yang mendapatkan predikat haji mabrur dari Allah SWT. Berikut ini keterangan hadistnya yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya:
Para sahabat berkata, Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur? Rasulullah menjawab, Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.
Dalam keterangan lain, hadist tersebut diatas divonis munkar syibhul maudhu’ oleh Abu Hatim dalam kitabnya Ilal ibn Hatim, namun dalam riwayat lain yang marfu’ dan memiliki banyak syawahid. Bahkan divonis Shahihul Isnad oleh Al-Hakim dalam kitabnya Mustadrak-nya. Keterangan lain seperti yang telah dikutip oleh Imam Badrudin Al-Aini dalam kitab Umdatul Qari-nya sebagai berikut:

سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Artinya:
Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, memberikan makanan dan santun dalam berkata. Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Dari keterangan dua hadits yang telah disebut di atas, menjelaskan bahwa tanda haji mabrur sesorang menurut Rasulullah SAW ada tiga, yaitu:
  1. Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam).
  2. Menebarkan kedamaian (ifsya’us salam).
  3. Memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang yang lapar (ith‘amut tha‘am)
Tersebutlah dari keterangan diatas, memberikan gambaran bahwa orang yang mendapatkan predikat haji mabrur adalah orang yang dalam kesehariannya dapat memberikan pengaruh baik untuk dirinya sendiri dan kepada lingkungannya. Artinya setelah pulangnya seseorang melaksanakan Ibadah haji harusnya perilaku baik terhadapat dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Itulah tanda sesorang mendapatkan predikat haji mabrur. Semoga informasi ini memberikan manfaat untuk kita semua dan bagi yang belum mendapatkan kesempatan melaksankan ibadah rukun Islam yang lima ini segera dapat melaksanakannya dan mendapatkan haji mabrur. Amin. Wallahu a’lam bish shawâb.


Kirim Komentar